Senin, 19 Maret 2012

Refleksi Merah Putih


Belum hilang dan masih segar dalam ingatan kita, ketika untuk pertama kali tim sepakbola Indonesia tampil berlaga di Piala Asia 2007 atau kejuaraan-kejuaraan bertaraf dunia , dimana sejenak setiap rakyat Indonesia seakan lupa dan terhipnotis dan lupa akan multi krisis yang sedang melanda bumi pertiwi ini. Kebhinekaan yang menjadi satu serta rasa nasionalisme yang kental sangat terasa saat tim Indonesia berjuang untuk memberikan kemampuannya yang terbaik di pentas dunia demi Indonesia Raya. Jatuh bangun para pemain yang berjibaku menunjukkan semangat yang pantang menyerah serta diiringi tepuk tangan riuh rendah dari masyarakat yang terus memberikan dukungan dan semangat seolah memberikan semangat dan tenaga baru bagi setiap anak negeri ini untuk berusaha semaksimal mungkin untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar.

Hati siapa dari anak negeri ini yang tidak tergetar dan membuat bulu kuduk merinding ketika Indonesia Raya berkumandang gagah membahana angkasa di penjuru jagad ini. 
“……marilah kita berseru
Indonesia bersatu…..
Hiduplah tanahku….
Hiduplah negriku….
Bangsaku….
Rakyatku….
Semuanya…..
Bangunlah jiwanya……
Bangunlah badannya…….
Untuk Indonesia Raya……..”

Sebagai anak negeri ini, pasti kita sangat merindukan Indonesia yang dulu, dimana segenap komponen bangsa ini sama-sama berjuang dengan darah, air mata, material berbekal semangat pantang menyerah dan semangat patriotisme dan dilandasi rasa nasionalisme dengan tidak mengenal suku, agama dan ras, serta doa yang dipanjatkan untuk mohon ridho-Nya merebut sebuah kemerdekaan yang bebas dari fasilitas persenjataan yang minim. Namun mengapa sekarang kita tidak bisa berbuat seperti itu lagi ?
Bila mendengar yel-yel “Indonesia….Indonesia….Indonesia” di setiap pertandingan olahraga internasional, sadar atau tidak sadar nurani kita akan tersentuh dan seperti ada semangat baru yang memotivasi kita untuk bangun menyatukan langkah dan berjalan bersama merebut kemerdekaan yang kedua yaitu lepas dari belenggu kemiskinan untuk tampil menjadi bangsa yang sejahtera adil dan makmur sesuai yang dicita-citakan para pendiri negeri ini.

Multi krisis yang mendera pada saat ini bukanlah menjadikan kita menjadi bangsa yang pesimis namun seharusnya menjadi cambuk yang melecut semangat kita untuk tetap optimis dan siap tampil dipanggung dunia sebagai bangsa yang besar dan bermartabat. Mari lepaskan semua atribut yang menghambat kemajuan dan tunjukkan bahwa sejak dahulu kala kita adalah bangsa yang besar dan terkenal dalam sejarah yang mampu berdiri tegak menatap masa depan bangsa yang lebih cerah. Menjadi utang segenap anak negeri untuk melanjutkan perjuangan dan mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Ya, untuk satu Indonesia Raya !!! 

Marvell Christian Siregar™

Tidak ada komentar:

Posting Komentar