Rabu, 07 Maret 2012

Perjalananku | narabasek


Kesan pertama kali melihat judul tersebut pasti membuat anda bingung dan bertanya-tanya. Teka-teki apalagi yang dibuat sang Penulis ? Saya membuat sebuah illustrasi yang sederhana untuk membuka wawasan berfikir para pembaca, sehingga dapat menebak judul diatas.

Sejak kecil sampai pada saat kuliah dan mungkin sampai detik ini, orang tua saya menyebut saya sebagai “orang yang tidak sabar”. Mengapa ? Karena saya selalu berpikir secara instant dan selalu terburu-buru dalam menyikapi suatu persoalan dan bukan menikmati perjalanan dari suatu proses penyelesaian permasalahan, seperti ‘menanam benih semangka hari ini dan keesokan hari sudah berbuah’. Hal tersebut terus menjadi tanda tanya besar bagi diri saya.

Pada suatu ketika, saya mendapat pekerjaan dari orang tua saya dan membuat tertawa diri ini dan mungkin bagi anda. Mencabut rumput di pekarangan rumah ! Suatu pekerjaan yang membuat menggerutu dan geram. Dengan bersungut-sungut saya ambil cangkul, lalu rumput-rumput tersebut saya “gisgis”. Pekerjaan tersebut memang cepat selesai namun dua hari kemudian tunas-tunas rumput tersebut telah tumbuh kembali.

Saya termenung dan merenung !

Saya berpikir dan kemudian mengambil perkakas kerja dan mulai bekerja. Pertama sekali saya menentukan lokasinya dan kemudian rumput tersebut saya cabuti satu persatu sampai ke akar-akarnya.

Peluh mengucur dari tubuh yang diterpa sinar mentari pagi.

Sedikit demi sedikit pekarangan mulai kelihatan bersih dari rumput dan akhirnya tuntas. Ada kepuasan dari dalam diri yang jauh kadarnya dari yang telah dilakukan selama ini.

Saya sadar telah mendapat pengalaman baru dari suatu pelajaran hidup yang belum saya dapat selama ini. Cap sebagai orang yang tidak sabaran mulai saya kikis sedikit demi sedikit. Saya bukanlah orang yang sempurna dan tidak akan pernah menjadi sempurna, namun saya berusaha untuk menjadi sesuatu yang berguna bagi diri saya sendiri.
Apakah para pembaca sudah dapat menebak arti judul tersebut dan memahaminya ? Bila belum, cobalah menyusun huruf-huruf tersebut dengan petunjuk huruf yang terakhir menjadi yang pertama dan seterusnya. Bagaimana ?

Pernah dimuat di warta Toba Pulp Lestari – No.06/I/2004|Desember 2004|Tahun I
Marvell Christian Siregar™

Tidak ada komentar:

Posting Komentar