Saat menjejakkan kaki di kota ini dan saat semuanya harus bermula di bangunan ini, aku mengenal sesosok gadis yang
simple thing. aku tidak tahu apakah ini
love at first sight pada dirinya yang buat aku kepincut dan merasakan getaran-getaran aneh.
Rasa itu semakin hari berkembang yang tumbuh dari kebersamaan dalam keseharian di kantor.
Witing tresno jalaran soko kulino.....
Aku masih berusaha bunuh rasa ini agar tidak tumbuh, namun semakin kucoba membunuhnya semakin kuat tumbuh dan akarnya semakin mengcengkeram kuat. Bukan tanpa alasan aku coba menghindarinya karena aku masih trauma dengan pengalamanku sebelumnya dan disisi lain juga sebagai atasannya aku
gak mau disebut atasan yang memanfaatkan kesempatan seperti lajimnya di kota-kota besar.
Perempuan yang elok, bersahaja,
smart, komunikatif dan energik ada pada dirinya yang buat semakin tertarik mendekatinya.
Bulan pertama, bulan kedua, bulan ketiga aku masih mengamatinya dan mencari tahu tentang dirinya dan aku masih belum berani ungkapkan perasaanku padanya. Maklumlah masalahnya diterima atau ditolak, dan tentunya aku tidak mau ditolak
dong jadi harus
slow but sure. Biarlah
alon-alon asal kelakon......yang penting aku makin memberikan perhatian dan sayang kepadanya dan semoga dia memahami dan mengerti maksud hatiku.
Di bulan keempat sebenarnya ada kesempatan yang besar sih !!! Ya....dan kesempatan itu ada pada saat liburan ke suatu pulau yang dikelilingi lautan yang jernih dan kebiru-biruan dan pasir putihnya. Pulau yang sungguh indah dan menarik hati. Dan kesempatan sebenarnya terbuka lebar namun seakan dengkulku gemetaran dan suaraku tertahan di tenggorokan, namun aku berusaha menenangkan diriku.
Hey man, what's up with you....!!!
Jujur saja, menghadapi hantu saja aku tidak begini, namun menghadapi perempuan ini seakan semuanya.....payah bilanglah
coy !!! Namun perlu dicatat waktu pulang naik kapal kecil dan diterpa badai aku memegangi jemari tangannya erat seolah tak ingin melepasnya sampai badai berlalu ketika mendekati pelabuhan. Aku gak ingin terjadi sesuatu padanya saat itu, karena gue sayang banget gitu lho. Apakah dia merasakan
gak ya saat itu ?
Gagal
again dan liburanpun usai....sebenarnya gak gagal sih hanya mungkin belum
timing-nya saja hehehehe. Dan
back to office again sampai tiga hari kemudian sebelum dia melanjutkan cutinya
pulkam aku mengajaknya
dinner berdua naik motor. Enak juga sih naik motor berdua jalanin kota kecil ini di malam hari....suit suit suit.
Kami makan duduk berhadapan dan aku kok gak berani ngucapinnya apalagi menatap matanya yang teduh. Sampai saat pulang pun gak berani ding nyinggung-nyinggung perasaan hati.
Hey bro, mana keberanianmu yang dulu.....!!!
Saat dia cuti, praktis komunikasi hanya via sms, karena kalo nelpon paling urusan kerjaan sih. Dan cutipun berlalu dan dia kembali ke kota ini.
Tidak lama berselang sepulang dia cuti, akhirnya pada satu kesempatan di akhir bulan kemerdekaan dan dengan semangat patriotis para pejuang yang membela kemerdekaan, maka aku harus juga lepaskan belenggu ini dan harus merdeka untuk menyampaikannya langsung padanya.
Saat mata saling bertatapan memandangi satu sama lain, akhirnya.........aku beranikan mengecup keningnya dan berkata kalimat sakti
"ILY". Gak tau juga sih gimana prosedurnya apakah ucapin dulu baru kecup atau sebaliknya hehehehe....
Waktu semakin indah dijalani dan dilalui bersama sampai tak terasa saat dia
resign dan tak lama kemudian aku juga kena kudeta dan hanya berselang 2 hari saja masanya. Namun aku masih sempat mengantarkannya dan memberangkatkannya pagi hari di bandara. Dan seolah tangan tak ingin melepaskan genggamannya saat dia harus memasuki
waiting room dan aku memeluk dan mendekapnya dan mencium keningnya tapi bukan untuk yang terakhir kalinya.
Dan dia juga
support diriku saat permasalahan yang terjadi padaku dan aku masih ingat saat
speedboat bergerak saat ku meninggalkan kota ini dia berkata :
"i'll be here for u...support u...make u stronger...and face everything together..."
special for my light of miracle - ILY
based on true story
Marvell Christian Siregar™